19 July 2019

by Glenn Kaonang

Tesla Resmikan Stasiun Supercharger V3 Pertama di Kota Las Vegas

Lebih efisien dan lebih cepat dalam mengisi ulang, serta lebih memaksimalkan prinsip "clean, renewable energy"

Infrastruktur memegang peranan yang sangat krusial dalam perkembangan mobil elektrik. Lihat saja Tesla, kalau bukan karena jaringan Supercharger (nama stasiun pengisian ulang untuk mobil-mobilnya) yang tersebar luas, mustahil Tesla dapat merebut titel produsen mobil listrik nomor satu.

Selain memperluas distribusinya, Tesla juga tidak lupa menyempurnakan teknologi yang diusung Supercharger. Bulan Maret lalu, Tesla memperkenalkan Supercharger V3, generasi baru teknologi charging mobil listrik yang diklaim mampu mentransfer energi dengan lebih cepat (250 kW dibanding V2 yang hanya 150 kW) sekaligus lebih efisien.

Supercharger V3 juga bukan lagi sebatas wacana ataupun proof-of-concept. Tesla baru saja membuka stasiun Supercharger V3 yang pertama di kota Las Vegas, persis di sebelah kasino legendaris Caesars Palace. Total ada 24 unit charger yang terdapat di area tersebut.

Tesla pun tak lupa menerapkan prinsip "clean, renewable energy" yang selama ini mereka jadikan acuan. Di samping deretan panel surya yang menjadi atap dari stasiun pengisian ulang ini, Tesla juga menggunakan sejumlah unit Powerpack untuk menyimpan energi surplus dan memanfaatkannya di saat dibutuhkan.

Lalu berapa rata-rata waktu yang dibutuhkan konsumen Tesla ketika mampir ke stasiun tersebut? Tesla mengklaim bahwa dalam waktu 15 menit, Supercharger V3 sanggup menyuplai daya yang cukup untuk menempuh jarak 290 km. Ini berarti dengan berbekal 24 unit charger, stasiun Supercharger V3 ini mampu melayani hingga 1.500 konsumen Tesla per harinya.

Menariknya, seperti yang bisa Anda lihat, hampir tidak ada perbedaan fisik antara unit Supercharger V3 dengan versi sebelumnya. Yang berbeda justru adalah kabelnya, di mana V3 mengandalkan kabel berteknologi liquid cooling, yang tak hanya mampu memindahkan energi dengan lebih cepat, tapi juga berujung pada fisik kabel yang lebih tipis dan lebih fleksibel, meski colokannya tetap saja sama persis.

Supercharger V3 sebenarnya sudah diwacanakan oleh Elon Musk beserta anak buahnya sejak tiga tahun lalu. Peningkatan efisiensi yang ditawarkan teknologi charging generasi baru ini juga yang pada akhirnya memungkinkan Tesla untuk memaksimalkan ekosistem clean energy yang menjadi tulang punggung bisnis mereka.

Sumber: Electrek.