16 January 2018

by Yoga Wisesa

Smartwatch Unik Shell Bisa Bertransformasi Jadi Smartphone

Device dibekali sistem charging manual, jadi ketika baterainya menipis, Anda dapat memompa bagian lengan buat mengisinya.

Dengan mengusung berbagai fitur canggih, smartwatch di era 2010-an sudah masuk dalam kategori komputer wearable. Meski begitu, mayoritas smartwatch modern masih berperan jadi ekstensi fungsi perangkat utama kita: memberikan notifikasi pesan atau panggilan masuk, app, dan umumnya juga menyimpan kapabilitas activity tracking serta kemampuan analisis fisik penggunanya.

Sejumlah produsen memang telah mulai menawarkan smartwatch yang bisa bekerja mandiri, namun mungkin tidak ada produk seunik Shell. Shell adalah kombinasi 'tidak biasa' dari wearable device dan smartphone. Di mode standar, ia dapat dikenakan layaknya smartwatch. Lalu ketika ingin menjawab atau melakukan panggilan telepon, Anda hanya tinggal menekan satu tombol untuk melepas modul utamanya dari strap dan mengeluarkan speaker serta mic.

Saat ini, tim Shell Wearables belum mengungkap spesifikasi hardware dan teknologi-teknologi di dalam smartwatch secara lengkap. Yang jelas, Shell menyajikan layar bundar, terpasang pada frame detachable. Saat dilepas dari 'docking' tersebut, Shell segera mengeluarkan dua lengan/sayap, masing-masing menyimpan unit speaker dan microphone - sekaligus antena radio, GPS, GSM, Bluetooth serta Wi-Fi.

"[Lewat Shell], kami mencoba mengombinasikan fitur-fitur terbaik dari smartwatch dan smartphone menjadi satu perangkat unik yang dapat beroperasi secara independan," tutur CEO sekaligus penggagas produk ini, Azar Talibzade. "Perangkat ini praktis, desainnya minimalis, dilengkapi teknologi wearable 'convertible' yang memudahkan aktivitas Anda. Cukup tekan tombolnya untuk menyulap smartwatch ini jadi smartphone 4G tulen."

Uniknya lagi, Shell juga memungkinkan kita membuat panggilan di saat-saat darurat. Device dibekali modul generator mini dan sistem charging manual. Jadi ketika baterainya menipis, Anda dapat 'memompa' bagian lengan buat mengisinya. Dengan melakukan pemompaan selama tiga sampai lima menit, Anda akan memperoleh durasi talk-time hingga lima menit.

Shell Wearables juga tidak melupakan fungsi fotografi. Mereka membubuhkan modul kamera bersensor 12-megapixel dengan teknologi penstabil gambar di bagian antena. Anda bisa memutar posisinya (dengan sumbu putar 360 derajat) saat sedang merekam video atau melakukan live stream.

Sang produsen menawarkan tiga pilihan varian Shell. Signature Model dijajakan seharga US$ 250, sedangkan edisi Commando (komponen-komponennya berstandar militer) dibanderol US$ 400. Sebagai alternatifnya, Shell Wearables juga menyediakan 'adaptor' Universal Model seharga US$ 150 untuk menambahkan fungsi smartphone di smartwatch kesayangan Anda.

Smartwatch Shell akan mulai ditawarkan via pre-order di Indie Gogo mulai tanggal 31 Januari besok.

Sumber: Shell Wearables.