Dark
Light

Project Arena Ialah Disc Battle ala Tron yang Disuguhkan Lewat Virtual Reality

1 min read
April 26, 2016

Jauh sebelum khalayak menyadari potensi besar virtual reality, CCP Games sudah sibuk mengembangkan kontennya. EVE Valkyrie, spin-off dari game MMO EVE Online, sengaja didesain untuk headset VR – menjadi salah satu permainan yang menemani peluncuran Rift dan juga akan dibundel bersama PSVR. Namun bagi CCP, perjalanan mereka di ranah itu masih panjang.

Developer asal Islandia tersebut meneruskan investasi mereka di bidang VR, dan kali ini diketahui sedang bereksperimen menyajikan pengalaman VR ‘full-body‘ melalui karya digital proof-of-concept bernama Project Arena. Gagasan di belakang pembuatannya memang tak seambisius The Void, namun ia tidak kalah unik. Project Arena menuntut Anda menggerakkan tubuh, tepatnya seperti disc battle di film Tron.

Project Arena dipamerkan kepada pengunjung EVE Fanfest 2016 minggu lalu. Di mode Brawl, peserta diadu dalam pertarungan lempar-melempar disc satu lawan satu, menyerupai air hockey. Namun bukannya mencoba memasukkan lempengan ke gawang, misi Anda ialah mengarahkan disc ke lawan. Yang membuatnya jadi lebih rumit adalah tiap orang mempunyai disc sendiri, dan ia akan memantul di tembok virtual.

Game prototype ini disuguhkan melalui Oculus Rift, namun komponen terpenting di sana adalah Oculus Touch. Di tiap tangan, motion controller berfungsi sebagai tameng dan sarung tangan untuk melempar disc. Skor diperoleh jika disc berhasil mengenai tubuh rival Anda. Hal ini tak semudah teorinya karena pemain dapat menangkis dan menghindar.

Untuk melempar disc, pemain cukup menekan tombol di Touch, mengayunkannya seperti bola baseball, kemudian melepasnya di momentum yang tepat. Menurut pengakuan Andy Kelly dari PC Gamer, Project Arena membuat Anda lupa sedang mengenakan headset. Tangan virtual menyamai gerakan dengan mulus, dan saat disc mulai beterbangan, insting mendorong Anda untuk menghindar.

Project Arena 1

Via PC Gamer, Sigurdur Gunnarsson selaku teknisi VR CCP Newcastle yang turut mengerjakan EVE Valkyrie memberi komentar, “Perkembangan virtual reality sangat menarik tapi juga mengintimidasi. Sebagai penggemar berat VR, ini hanyalah permulaan. [Di masa depan] kita akan melihat ke belakang dan sadar betapa kunonya teknologi saat ini. Kami akan meneruskan perjalanan ini dan berupaya untuk selalu di garis depan.”

Ada peluang CCP tidak berencana meluncurkan Project Arena sebagai produk retail, tapi bayangkan istimewanya jika ia dijadikan esport. Game-game simpel namun distingtif seperti Project Arena inilah yang sekarang dibutuhkan virtual reality.

Sumber lain: RoadtoVR.

Previous Story

Sambut Roadmap E-Commerce, OnlinePajak Siapkan Layanan Pengintegrasian Sistem Pajak E-Commerce

Next Story

Aplikasi Karya Startup Indonesia Ini Berpotensi Majukan Desa Tertinggal

Latest from Blog

Don't Miss

Perfect Corp. Gunakan AI dan AR di Dunia Kecantikan

Teknologi Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) memang sempat
Meta Quest 3

Meta Quest 3 Disingkap: Lebih Ringkas, Lebih Bertenaga, Bisa Mixed Reality

Meta belum lama ini menyingkap Meta Quest 3, virtual reality