23 October 2018

by Glenn Kaonang

Laserlight Core Dirancang untuk Menyelamatkan Pesepeda dari Titik Buta Pengemudi Mobil

Gambar diproyeksikan pada jarak 6 meter di depan sepeda, sangat mudah dilihat di siang maupun malam hari

Kalau Anda sempat membeli mobil baru dalam satu atau dua tahun terakhir, semestinya Anda pernah mendengar tentang fitur yang dikenal dengan istilah blind spot monitoring. Mobil yang dilengkapi fitur ini dapat memperingatkan pengemudi ketika ada pengendara lain di sebelah kiri atau kanannya (titik buta yang biasanya tidak kelihatan di kaca spion).

Fitur ini merupakan kabar baik bagi para pesepeda, yang umumnya paling mudah masuk ke titik buta seorang pengemudi mobil ketika hendak mendahului di sebuah tikungan. Sayangnya, tidak seperti sabuk pengaman tiga titik, blind spot monitoring belum menjadi fitur standar untuk semua mobil.

Ketimbang membuat petisi agar semua pabrikan mobil menjadikan blind spot monitoring sebagai fitur standar, alternatif yang lebih masuk akal buat para pesepeda adalah perangkat bernama Laserlight Core berikut ini. Kata "laser" pada namanya semestinya bisa menjadi indikasi bahwa ia bukan sekadar lampu sepeda biasa.

Ya, perangkat ini memanfaatkan teknologi proyeksi laser untuk menampilkan gambar pada jarak enam meter di depan sepeda yang dipasangi. Gambarnya sendiri merupakan icon sepeda berwarna hijau dalam ukuran yang cukup besar, sehingga pengemudi mobil yang tidak dilengkapi blind spot monitoring dapat melihatnya dengan mudah di siang atau malam hari dan menyadari bahwa ada seorang pesepeda di sampingnya.

Hasilnya, berdasarkan studi yang dilakukan Transport Research Lab di Inggris, proyeksi ini membuat pesepeda 32% lebih kelihatan di jalan. Selain untuk meningkatkan visibilitas di sebelah mobil, proyeksinya juga bisa berfungsi sama di pertigaan atau perempatan jalan.

Untuk lampunya sendiri, tingkat kecerahan maksimumnya mencapai 400 lumen, akan tetapi ada sejumlah mode yang bisa dipilih sesuai kebutuhan demi efisiensi energi. Untuk konsumsi yang paling boros (proyeksi laser menyala terus dan lampu seterang 300 lumen), baterai Laserlight Core hanya bisa bertahan sampai 1,5 jam; sedangkan untuk yang paling hemat (tanpa proyeksi laser dan lampu berkedip), baterainya tahan sampai 41 jam.

Charging-nya menggunakan kabel micro USB, dan instalasinya sangat mudah dengan mengandalkan satu dudukan saja di setang sepeda. Secara keseluruhan, bobot perangkat tidak lebih dari 100 gram.

Laserlight Core saat ini sudah bisa dipesan melalui situs crowdfunding Kickstarter. Harganya paling murah saat ini $75, 20% di bawah estimasi harga ritelnya.